DUA RODA vs DUA KAKI: Perjuangan untuk Ruang Berjalan Kaki di Kampus Indonesia

Research & Ideas
January 31 , 2024

Walkability merupakan sebuah indikasi seberapa ramah suatu area untuk dapat dilalui dengan berjalan kaki. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat area berjalan kaki termasuk ada atau tidaknya kualitas jalan setapak, trotoar atau hak jalan pejalan kaki lainnya, lalu lintas dan juga kondisi jalan, antara lain pola penggunaan lahan, aksesibilitas bangunan, dan keamanan sekitar area pejalan kaki.

Lalu, bagaimana dengan mobilisasi pejalan kaki di Indonesia?

Di Universitas Gadjah Mada, 59% mahasiswa mengendarai motor ke kampus. Demikian pula, di Universitas Brawijaya di Malang, penggunaan sepeda motor mendominasi sebesar 53,1%

Jika melihat data dari beberapa kampus di Indonesia, lebih dari setengah mahasiswa memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor sebagai moda transportasi mereka. Tapi apa sih alasannya?

  1. Lebih menghemat waktu dan tidak membuat lelah
  2. Fasilitas untuk pejalan kaki yang sangat buruk
  3. Indonesia adalah negara dengan dua musim, kemarau dan hujan. Jika musim kemarau panas dan terik dapat membuat mudah lelah, di sisi lain jika musim hujan akan membahayakan dan merepotkan.
  4. Kebiasaan masyarakat terhadap kemudahan teknologi sehingga menganggap berjalan kaki untuk bermobilisasi dengan jarak yang terhitung lumayan jauh adalah hal yang tidak wajar.

Tanpa disadari, dengan maraknya penggunaan kendaraan bermotor di lingkungan kampus  dapat menciptakan berbagai dampak buruk. Singkatnya, peningkatan lalu lintas sepeda motor juga menyebabkan:

  • Jalanan lebih berbahaya khususnya bagi para pejalan kaki
  • Mengurangi aktivitas fisik karena berkurangnya ruang untuk berjalan kaki
  • Serta berkurangnya ruang publik yang tersedia untuk interaksi sosial dan kolaborasi.

Di Fakultas Teknik UGM, misalnya, fasilitas lapangan basket Satu Bumi diubah menjadi tempat parkir dan lapangan bulu tangkis di Departemen Arsitektur dan Perencanaan digunakan sebagai tempat parkir sepeda motor selama jam kerja. Perubahan semacam ini membuat ruang rekreasi dan bersosialisasi bagi mahasiswa tergantikan oleh ruang mati yang hanya berisi kendaraan bermotor.

Selain itu, resiko pada keselamatan mahasiswa adalah dampak lain yang ditimbulkan dari fenomena ini. Studi telah menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di Yogyakarta terjadi di kalangan pemuda, terutama kalangan siswa SMA dan mahasiswa. 

Padahal, universitas dengan fasilitas yang ramah untuk pejalan kaki dapat menimbulkan berbagai efek positif bagi lingkungan sekitarnya, lho.

Penelitian dari Stanford mengungkapkan adanya hubungan positif antara berjalan kaki dengan kemampuan berpikir kreatif. Studi mereka menunjukkan bahwa berjalan kaki secara signifikan meningkatkan pemikiran divergen yang penting untuk menghasilkan ide-ide baru.

Tidak hanya itu, sebuah studi di PubMed menunjukkan bahwa kampus yang lebih ramah pejalan kaki meningkatkan kesehatan mental dan kepuasan hidup mereka. Studi lain menemukan bahwa lingkungan yang walkable berkontribusi pada kesehatan fisik yang lebih baik dan menimbulkan koneksi serta modal sosial lebih tinggi pada komunitas yang mengedepankan jalan kaki.

Hal ini menunjukkan bahwa kampus yang dirancang dengan mempertimbangkan fasilitas pejalan kaki dapat menumbuhkan keterikatan yang lebih kuat dan lingkungan sosial yang lebih terhubung untuk membuat ruang kampus semakin hidup. Temuan-temuan ini menekankan pentingnya lingkungan yang ramah pejalan kaki untuk menciptakan ekosistem yang baik untuk kehidupan civitas academica di dalamnya.

Lalu apakah ada upaya untuk meningkatkan prioritas mobilitas dengan jalan kaki?

WHO telah merekomendasikan menekankan pentingnya desain infrastruktur dalam melindungi pengguna jalan yang rentan dengan menyediakan fasilitas trotoar, jalur sepeda, dan titik penyeberangan yang aman. Terlebih lagi, elemen konektivitas, aksesibilitas, keamanan, dan kenyamanan pejalan kaki merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam merancang kampus yang walkable

Related
Restorasi Akses Pejalan Kaki "Jogja yang Nyaman" Menjadi Kota Layak Huni Melalui Akupunktur Perkotaan

Penggunaan trotoar di Yogyakarta tidak sepenuhnya maksimal mengingat penggunaannya terganggu dengan .

Housing For Millenials

Kebutuhan kaum millenials terhadap tempat tinggal seolah bertabrakkan dengan wilayah perkotaan yang .

Transit Oriented Development

Ruang memiliki keterkaitannya yang erat dengan tranportasi publik yang tersedia di dalamnya. Area ya.

Brand Urbanism

Dalam meningkatkan penjualannya, brand dan juga perusahaan menjalin hubungan jangka panjang dengan s.

Green Infrastructure Insight

Green Infrastructure merupakan sebuah model perencanaan yang pertama kali diimplementasikan oleh Gub.

Urban Heat Island, Adakah Solusinya?

Pada perkotaan ditemukan kondisi yang jauh berbeda dari area pedesaan yakni temperatur wilayah. Hal .

Palm Oil Plantation: Existence, Projection, and How to Deal with This

Saat ini, Indonesia merupakan penghasil 61% total produksi kelapa sawit di dunia. Jika dilihat secar.

Sustainable Building for Sustainable Cities

Sustainable building merupakan sebuah konsep dimana gedung yang dibangun akan mengedepankan 3 aspek .

Shirvano Insight Vol.1 Telah Hadir!

Shirvano Insight adalah buletin yang diterbitkan oleh SHIRVANO Consulting yang memberikan perspektif.

Shirvano Insight Issue 2 telah terbit!

Pariwisata adalah sektor sosial ekonomi yang terus berkembang dan signifikan di Indonesia. Shirvano .

Discover Rural and Community Development with Shirvano Insight Vol. 2 No. 1

Rural and Community Development marks a significant milestone in the journey towards sustainable and.

Exploring Urban Housing Challenges with Shirvano Insight Vol. 2 No. 2!

Residential areas and settlements play a vital role in ensuring the well-being of communities in bot.

Embark on a Journey Through Urban Sanctuaries with Shirvano Insight Vol. 2 No. 3!

The urban environment serves as the vibrant core of our communities, acting as the center of ac.

Let's Create a Place for All with Shirvano Insight Special Edition 2!

Welcome back to Shirvano Insight Special Edition 2, this time compiled by our team from the Shirvano.

Low Impact Development: Solusi Permasalahan Manajemen Air Hujan untuk Perkotaan

"Potensi ketersediaan air di Indonesia mencapai 690 miliar meter kubik per tahun. Diperkirakan .

Terobosan Desain Pendidikan di Shirvano Insight Vol. 2 No 4!

Mari menjelajahi perkembangan dari ruang pendidikan dengan Shirvano Insight Edisi Vol. 2 No. 4. Edis.

DUA RODA vs DUA KAKI: Perjuangan untuk Ruang Berjalan Kaki di Kampus Indonesia

Walkability merupakan sebuah indikasi seberapa ramah suatu area untuk dapat dilalui dengan berjalan .

Mengenal Lebih Dalam Mengenai Konurbasi

Konurbasi merupakan suatu kondisi ketika kota-kota baik kota besar maupun kecil yang saling berdekat.

Lima Cara Simpel Nerapin Feng Shui di Rumah!

What is Feng Shui? Kata "feng shui" sebenarnya adalah gabungan dari kata-kata Bahasa Ti.

Shirvano Insight Special Edition 3: Urban Improvement for Humankind

Shirvano Insight Special Edition kembali dalam edisi ke-3 dengan kontribusi dari rekan-rekan Program.

AI dalam Arsitektur: Adaptasi, Kompetisi atau Kolaborasi?

Peran AI yang semakin merambah berbagai macam lini industri kerap kali dipandang sebagai hal yang me.

Are You Tired of Being Tired? Let’s Overcome Burnout!

Pernah ga sih kalian merasakan beberapa gejala kayak gini? Kelelahan yang tidak kunjung hilang.

One Room for Everything: Multi-purpose Space for Sustainability

Dalam beberapa tahun terakhir, kita dihadapkan dengan kondisi yang mendorong kita untuk mengevaluasi.

Leadership 101: Tipe Pemimpin Seperti Apa Kamu?

Kenapa penting untuk tahu tipe pemimpin mana yang cocok dengan kita? Memahami tipe kepemimpinan s.

Green Building: Why It's Important and What to Do

Why Green Building? How Important?   “The built environment is responsible for .