AI dalam Arsitektur: Adaptasi, Kompetisi atau Kolaborasi?

Research & Ideas
March 04 , 2024

Peran AI yang semakin merambah berbagai macam lini industri kerap kali dipandang sebagai hal yang mengancam untuk keberlanjutan pekerjaan tertentu. Industri arsitektur juga menjadi salah salah satu industri yang ikut tersentuh perkembangan AI dan banyak merubah bagaimana arsitektur dan arsitek tumbuh. Tidak bisa dipungkiri bahwa AI juga banyak membantu arsitek dan ilmu arsitektur itu sendiri untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan semakin mempermudah analisis dan eksekusi desain bangunan, namun apakah arsitek perlu khawatir akan masifnya perkembangan AI ini? Bagaimana sejauh ini perkembangan AI dalam arsitektur?

1980 - 1990-an:

  - Awal penggunaan CAD (Computer-Aided Design) untuk membantu arsitek dalam pembuatan desain.

2000-an:

  - Software 3D modelling semakin umum untuk mengerjakan visualisasi desain dan model yang dinamis seperti Revit dan SketchUp.

2010-an:

  - Konsep generative design mulai muncul, memanfaatkan algoritma AI untuk menciptakan banyak opsi desain dan analisis yang lebih kompleks.

2010-an hingga saat ini:

  - Machine learning dan AI semakin terintegrasi untuk mengidentifikasi pola dan mendukung pengambilan keputusan

  - Penggunaan AI untuk analisis data skala yang lebih besar, memahami preferensi penghuni, dan meningkatkan efisiensi desain.

  - Integrasi AI dalam praktik harian arsitek, termasuk untuk bangunan pintar dan teknologi bangunan yang adaptif.

  - Terus berkembangnya peran AI dalam mendukung kreativitas, efisiensi, dan keberlanjutan dalam proyek arsitektur.

 

Bagaimana AI Membantu Arsitek Saat Ini dan Dimasa Depan?

1) Design Options Based on Specific Criteria

Algoritma AI saat ini sangat memungkinkan untuk bisa mengolah data dalam skala besar dan memiliki potensi untuk menghasilkan berbagai opsi desain. Di masa depan, arsitek kemungkinan akan memasukkan kriteria seperti anggaran, kebutuhan ruang, atau tujuan keberlanjutan, memungkinkan AI menghasilkan alternatif desain yang lebih optimal.

2) Site Analysis and Mass Studies

Software seperti Autodesk Forma, dapat mengekstrak informasi perkotaan dari basis data yang dapat diakses secara terbuka dan membantu membuat studi massa dengan mempertimbangkan data lingkungan, luas lantai, bentuk bangunan, tinggi bangunan, batasan jarak, peraturan bangunan, dll.

3) Generative Design

AI juga dapat menjadi opsi untuk menghasilkan hasil visual render yang realistis dan relatif lebih cepat. Software AI generative design seperti Stable Diffusion, Midjourney, Dall-e 2, atau Adobe Firefly bisa digunakan untuk menyelidiki berbagai pilihan material dan tahap inisiasi desain ruang selama fase awal proyek.

4) Coding - Custom Apps, Programs, and Plugins

AI dapat membantu dalam penulisan kode dan pengembangan software dan plugin untuk membantu mengorganisir sumber daya desain dan membangun basis data. Tentunya hal akan sangat bermanfaat jika ada open-source library untuk arsitek dapat berkolaborasi dan berbagi informasi.

5) Energy Efficiency and Sustainability

AI dapat membantu arsitek dalam merancang bangunan yang efisien energi dan berkelanjutan. Seperti dengan menganalisis faktor-faktor seperti data iklim, orientasi bangunan, material, dan pola konsumsi energi, algoritma AI dapat merekomendasikan modifikasi desain yang membuat penggunaan energi bangunan lebih efisien dan mengurangi dampak lingkungannya.

6) BIM and Project Management

Building Information Modeling (BIM) adalah software terkini yang dapat mengintegrasikan dan mencakup data geometris, bahan, dan informasi lain yang relevan. AI dapat menganalisis data BIM dan mendeteksi konflik, mengoptimalkan jadwal, dan membantu dalam kegiatan manajemen proyek, sehingga dapat meningkatkan koordinasi dan mengurangi kesalahan dalam proses konstruksi.

7) Virtual Reality and Augmented Reality

Arsitek dapat memanfaatkan potensi AI dalam bentuk virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) untuk membuat visualisasi dan presentasi desain kepada klien. Dengan menggunakan teknologi ini, kita bisa menjelajahi lingkungan virtual 3D pada berbagai skala, bahkan ukuran sesungguhnya (skala 1:1). Selain itu, klien pun akan semakin dimudahkan untuk dapat memahami dan melihat wujud nyata dari desain yang kita hasilkan.

8) Building Maintenance

Tidak hanya pada proses perancangan, teknologi AI pun telah dikembangkan untuk menganalisis dan mendeteksi kekurangan di area seperti kondisi jalan dan eksterior bangunan sehingga memungkinkan untuk deteksi dini perawatan yang diperlukan untuk infrastruktur.

9) Cost Estimation and Material Selection

Terakhir, tidak menutup kemungkinan juga AI dapat membantu arsitek untuk mengidentifikasi spesifikasi material bangunan, hingga memberikan perkiraan biaya yang akurat dan rekomendasi material. Arsitek dapat memanfaatkan data ini untuk membuat pilihan yang terinformasi dengan baik yang sesuai dengan pembatasan anggaran dan kebutuhan proyek. 

 

Bagaimana seharusnya posisi arsitek dalam menghadapi AI? Apakah AI akan bisa bersaing dengan arsitek, atau cukup dipandang sebagai perkembangan teknologi untuk beradaptasi dan berkolaborasi?

Kompetisi:

Arsitek mungkin melihat kecerdasan buatan sebagai pesaing dalam beberapa tugas, seperti menghasilkan opsi desain atau menganalisis data. Namun, penting untuk melihat AI sebagai alat yang meningkatkan kemampuan daripada sebagai pengganti.

Adaptasi:

Arsitek perlu beradaptasi untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam alur kerja dengan melibatkan dan memanfaatkan tools AI untuk pekerjaan seperti analisis data, desain generatif, atau optimalisasi efisiensi energi.

Kolaborasi:

Pendekatan yang paling efektif adalah kolaborasi, di mana arsitek dan AI bekerja bersama secara sinergis. AI dapat menangani tugas-tugas yang repetitif dan analisis data, sehingga arsitek dapat fokus pada aspek kreatif dan berorientasi pada manusia dari desain. Arsitek dapat berperan untuk memandu AI dan tetap memastikan sejalan dengan visi dan pertimbangan etika.

Arsitek dapat mendapatkan manfaat dengan menjadikan AI sebagai alat kolaboratif, memungkinkan proses desain yang lebih efisien dan inovatif.

Related
Restorasi Akses Pejalan Kaki "Jogja yang Nyaman" Menjadi Kota Layak Huni Melalui Akupunktur Perkotaan

Penggunaan trotoar di Yogyakarta tidak sepenuhnya maksimal mengingat penggunaannya terganggu dengan .

Housing For Millenials

Kebutuhan kaum millenials terhadap tempat tinggal seolah bertabrakkan dengan wilayah perkotaan yang .

Transit Oriented Development

Ruang memiliki keterkaitannya yang erat dengan tranportasi publik yang tersedia di dalamnya. Area ya.

Brand Urbanism

Dalam meningkatkan penjualannya, brand dan juga perusahaan menjalin hubungan jangka panjang dengan s.

Green Infrastructure Insight

Green Infrastructure merupakan sebuah model perencanaan yang pertama kali diimplementasikan oleh Gub.

Urban Heat Island, Adakah Solusinya?

Pada perkotaan ditemukan kondisi yang jauh berbeda dari area pedesaan yakni temperatur wilayah. Hal .

Palm Oil Plantation: Existence, Projection, and How to Deal with This

Saat ini, Indonesia merupakan penghasil 61% total produksi kelapa sawit di dunia. Jika dilihat secar.

Sustainable Building for Sustainable Cities

Sustainable building merupakan sebuah konsep dimana gedung yang dibangun akan mengedepankan 3 aspek .

Shirvano Insight Vol.1 Telah Hadir!

Shirvano Insight adalah buletin yang diterbitkan oleh SHIRVANO Consulting yang memberikan perspektif.

Shirvano Insight Issue 2 telah terbit!

Pariwisata adalah sektor sosial ekonomi yang terus berkembang dan signifikan di Indonesia. Shirvano .

Discover Rural and Community Development with Shirvano Insight Vol. 2 No. 1

Rural and Community Development marks a significant milestone in the journey towards sustainable and.

Exploring Urban Housing Challenges with Shirvano Insight Vol. 2 No. 2!

Residential areas and settlements play a vital role in ensuring the well-being of communities in bot.

Embark on a Journey Through Urban Sanctuaries with Shirvano Insight Vol. 2 No. 3!

The urban environment serves as the vibrant core of our communities, acting as the center of ac.

Let's Create a Place for All with Shirvano Insight Special Edition 2!

Welcome back to Shirvano Insight Special Edition 2, this time compiled by our team from the Shirvano.

Low Impact Development: Solusi Permasalahan Manajemen Air Hujan untuk Perkotaan

"Potensi ketersediaan air di Indonesia mencapai 690 miliar meter kubik per tahun. Diperkirakan .

Terobosan Desain Pendidikan di Shirvano Insight Vol. 2 No 4!

Mari menjelajahi perkembangan dari ruang pendidikan dengan Shirvano Insight Edisi Vol. 2 No. 4. Edis.

DUA RODA vs DUA KAKI: Perjuangan untuk Ruang Berjalan Kaki di Kampus Indonesia

Walkability merupakan sebuah indikasi seberapa ramah suatu area untuk dapat dilalui dengan berjalan .

Mengenal Lebih Dalam Mengenai Konurbasi

Konurbasi merupakan suatu kondisi ketika kota-kota baik kota besar maupun kecil yang saling berdekat.

Lima Cara Simpel Nerapin Feng Shui di Rumah!

What is Feng Shui? Kata "feng shui" sebenarnya adalah gabungan dari kata-kata Bahasa Ti.

Shirvano Insight Special Edition 3: Urban Improvement for Humankind

Shirvano Insight Special Edition kembali dalam edisi ke-3 dengan kontribusi dari rekan-rekan Program.

AI dalam Arsitektur: Adaptasi, Kompetisi atau Kolaborasi?

Peran AI yang semakin merambah berbagai macam lini industri kerap kali dipandang sebagai hal yang me.

Are You Tired of Being Tired? Let’s Overcome Burnout!

Pernah ga sih kalian merasakan beberapa gejala kayak gini? Kelelahan yang tidak kunjung hilang.

One Room for Everything: Multi-purpose Space for Sustainability

Dalam beberapa tahun terakhir, kita dihadapkan dengan kondisi yang mendorong kita untuk mengevaluasi.

Leadership 101: Tipe Pemimpin Seperti Apa Kamu?

Kenapa penting untuk tahu tipe pemimpin mana yang cocok dengan kita? Memahami tipe kepemimpinan s.

Green Building: Why It's Important and What to Do

Why Green Building? How Important?   “The built environment is responsible for .