Kecamatan Sayung merupakan sebuah kawasan pesisir yang berada di Kabupaten Demak. Letaknya yang strategis membuat Kecamatan Sayung berperan terhadap kepentingan ekonomi, perindustrian, dan pariwisata Kabupatennya. Namun, kondisi geografis ini ternyata menimbulkan berbagai permasalahan. Banjir dan rob yang disebabkan dampak penurunan muka tanah, muka air pasang, dan abrasi pantai perlahan mulai menenggelamkan sebagian wilayah Kecamatan Sayung. Hal ini menyebabkan hilangnya ratusan hektar tambak, garis pantai mundur ratusan meter, dan rumah tidak layak huni karena tergenang air. Akibatnya, terjadi penurunan kualitas hidup masyarakat dalam aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan. Kondisi inilah yang memicu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menyelenggarakan sayembara penataan kawasan pesisir Sayung. Dengan diadakannya upaya ini, pemerintah berharap ide dan inovasi dari para profesional terkait dapat mewujudkan pesisir Sayung yang terintegrasi berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Shirvano Consulting yang terus bergerak membawa paradigma baru dalam desain dan perancangan pun tidak lepas untuk memberikan kontribusinya terhadap Kecamatan Sayung lewat keikutsertaan pada sayembara ini. Melalui partisipasinya, Shirvano mengangkat konsep pengembangan Sayung Berlabuh: Berdaya, Selaras Bertumbuh. Tak ayal, konsep ini berhasil mengantarkan Shirvano ke posisi juara ketiga sayembara penataan kawasan pesisir Sayung. Tim SHIRVANO terdiri dari berbagai posisi di bidang arsitektur, perencanaan, hingga analis lingkungan, pariwisata, dan ekonomi yang masing-masing ahli di bidangnya. Sesuai dengan tujuan Pemerintah Jawa Tengah di awal, Sayung Berlabuh membawa tema “Sayung masa depan, berfokus pada masyarakat yang berdaya-tangguh (resilient), lingkungan yang selaras dengan bumi (sustainable), dan kawasan yang bertumbuh (growth)”. Pengembangan konsep kawasan ini diwujudkan beberapa strategi. Pertama, Healthy Cities untuk menciptakan lingkungan sehat baik secara fisik, ekonomi, dan sosial. Selanjutnya, pembangunan Kecamatan Sayung menjadi lingkungan yang adaptif lewat hidup berdaya dan berdampingan dengan alam. Ketiga, kegiatan-kegiatan di kawasan ini direncanakan untuk saling terkoneksi demi memudahkan hubungan di antaranya. Dan terakhir, strategi manajemen air yang baik dan ramah lingkungan.
Perjalanan dalam kompetisi ini tentunya telah melalui berbagai proses dan persiapan yang matang oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Kedepannya, konsep yang telah disusun ini diharapkan dapat menjadi bagian dari penataan kawasan pesisir Sayung yang lebih baik. Akhir kata, selamat telah menjadi pemenang!