Green Building: Why It's Important and What to Do

Research & Ideas
April 16 , 2024

Why Green Building? How Important?

 

“The built environment is responsible for about 42% of annual global CO2 emissions.”

 

Lingkungan binaan atau lingkungan terbangun ternyata menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar yang terdiri dari kontribusi emisi, mulai dari operasional bangunan, penggunaan dan produksi bahan bangunan, dan lainnya. Melihat besarnya pengaruh dari lingkungan terbangun tentunya perlu ada langkah preventif lewat pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, salah satu diantaranya adalah dengan menjadikan bangunan sebagai Green Building.

“Every building on the planet must be ‘net zero carbon’ by 2050 to keep global warming below 2°C.” 

Selain untuk menerapkan pendekatan yang lebih sustainable, Green Building juga memiliki peran penting untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) Indonesia dalam konteks climate change. Kontribusi Green Building pada pengurangan emisi dapat diraih melalui berbagai strategi seperti;

  • Energy Efficiency
  • Renewable Energy
  • Sustainable Materials
  • Water Conservation
  • Smart Building Technologies
  • Green Certifications and Standards

 

Standar & Sertifikasi

Sertifikasi dan standarisasi bangunan hijau adalah suatu proses yang menilai dan memverifikasi kinerja lingkungan dari sebuah bangunan berdasarkan berbagai kriteria keberlanjutan. Meskipun ada berbagai sistem sertifikasi dan masing-masing memiliki proses yang sedikit berbeda, umumnya mengikuti kerangka kerja yang serupa. Ada apa saja standarisasi dan sertifikasi untuk green building?

 

1: LEED (Leadership in Energy and Environmental Design)

 

Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) adalah salah satu standar bangunan hijau paling populer secara global. Dikembangkan oleh Dewan Bangunan Hijau Amerika Serikat (US Green Building Council - USGBC), LEED menyediakan kerangka kerja untuk desain, konstruksi, dan operasional bangunan yang berfokus pada sustainability.

Untuk mendapatkan sertifikasi LEED memerlukan proses evaluasi yang cukup ketat, dengan berbagai tingkatan sertifikasi, mulai dari Certified hingga Platinum, berdasarkan dampak lingkungan bangunan tersebut.

Sertifikasi LEED mengevaluasi dampak lingkungan sebuah bangunan dalam kategori-kategori berikut:

1. Tapak yang berkelanjutan

2. Efisiensi air

3. Energi dan atmosfer

4. Material dan sumber daya

5. Kualitas lingkungan dalam ruangan

6. Inovasi dan desain

 

2: WELL Building Standard

 

Standar Bangunan WELL berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan penghuni bangunan. Dikembangkan oleh International WELL Building Institute (IWBI), standar ini memberikan pedoman untuk desain, konstruksi, dan operasional bangunan, dengan fokus pada kesehatan dan kesejahteraan penghuni. Proses sertifikasi WELL mengevaluasi faktor-faktor seperti kualitas udara dan air, pencahayaan, dan kenyamanan termal.

Standar Bangunan WELL berfokus pada tujuh kategori kinerja bangunan:

1. Udara

2. Air

3. Pemenuhan Gizi

4. Cahaya

5. Kebugaran

6. Kenyamanan

7. Pikiran

 

3: GREENSHIP 

 

Sertifikasi GREENSHIP adalah sistem sertifikasi yang dikembangkan oleh Green Building Council Indonesia berdasarkan Alat Penilaian GREENSHIP yang dikembangkan sejak tahun 2009. Sistem sertifikasi ini menggunakan sistem berbasis poin yang tersebar pada enam kriteria yaitu; 

  1. Pembangunan Situs yang Tepat
  2. Efisiensi dan Konservasi Energi
  3. Konservasi Air
  4. Sumber Daya dan Siklus Material
  5. Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Ruangan
  6. Manajemen Lingkungan Bangunan. 

Dengan menggunakan GREENSHIP, sebuah bangunan dapat mencapai tingkat pencapaian berbeda, mulai dari sertifikasi bronze, silver, gold, hingga platinum yang merupakan level tertinggi.

Saat ini, GREENSHIP Certification mencakup enam jenis sertifikasi untuk Bangunan Baru, Bangunan yang Sudah Ada, Ruang Interior, Rumah, Lingkungan, dan Net Zero Healthy. Sertifikasi GREENSHIP juga dapat mencakup semua jenis bangunan. Untuk setiap jenis sertifikasi, GREENSHIP memiliki alur sertifikasi yang berbeda yang harus diselesaikan oleh bangunan untuk menjadi Bangunan yang Bersertifikat GREENSHIP

Related
Restorasi Akses Pejalan Kaki "Jogja yang Nyaman" Menjadi Kota Layak Huni Melalui Akupunktur Perkotaan

Penggunaan trotoar di Yogyakarta tidak sepenuhnya maksimal mengingat penggunaannya terganggu dengan .

Housing For Millenials

Kebutuhan kaum millenials terhadap tempat tinggal seolah bertabrakkan dengan wilayah perkotaan yang .

Transit Oriented Development

Ruang memiliki keterkaitannya yang erat dengan tranportasi publik yang tersedia di dalamnya. Area ya.

Brand Urbanism

Dalam meningkatkan penjualannya, brand dan juga perusahaan menjalin hubungan jangka panjang dengan s.

Green Infrastructure Insight

Green Infrastructure merupakan sebuah model perencanaan yang pertama kali diimplementasikan oleh Gub.

Urban Heat Island, Adakah Solusinya?

Pada perkotaan ditemukan kondisi yang jauh berbeda dari area pedesaan yakni temperatur wilayah. Hal .

Palm Oil Plantation: Existence, Projection, and How to Deal with This

Saat ini, Indonesia merupakan penghasil 61% total produksi kelapa sawit di dunia. Jika dilihat secar.

Sustainable Building for Sustainable Cities

Sustainable building merupakan sebuah konsep dimana gedung yang dibangun akan mengedepankan 3 aspek .

Shirvano Insight Vol.1 Telah Hadir!

Shirvano Insight adalah buletin yang diterbitkan oleh SHIRVANO Consulting yang memberikan perspektif.

Shirvano Insight Issue 2 telah terbit!

Pariwisata adalah sektor sosial ekonomi yang terus berkembang dan signifikan di Indonesia. Shirvano .

Discover Rural and Community Development with Shirvano Insight Vol. 2 No. 1

Rural and Community Development marks a significant milestone in the journey towards sustainable and.

Exploring Urban Housing Challenges with Shirvano Insight Vol. 2 No. 2!

Residential areas and settlements play a vital role in ensuring the well-being of communities in bot.

Embark on a Journey Through Urban Sanctuaries with Shirvano Insight Vol. 2 No. 3!

The urban environment serves as the vibrant core of our communities, acting as the center of ac.

Let's Create a Place for All with Shirvano Insight Special Edition 2!

Welcome back to Shirvano Insight Special Edition 2, this time compiled by our team from the Shirvano.

Low Impact Development: Solusi Permasalahan Manajemen Air Hujan untuk Perkotaan

"Potensi ketersediaan air di Indonesia mencapai 690 miliar meter kubik per tahun. Diperkirakan .

Terobosan Desain Pendidikan di Shirvano Insight Vol. 2 No 4!

Mari menjelajahi perkembangan dari ruang pendidikan dengan Shirvano Insight Edisi Vol. 2 No. 4. Edis.

DUA RODA vs DUA KAKI: Perjuangan untuk Ruang Berjalan Kaki di Kampus Indonesia

Walkability merupakan sebuah indikasi seberapa ramah suatu area untuk dapat dilalui dengan berjalan .

Mengenal Lebih Dalam Mengenai Konurbasi

Konurbasi merupakan suatu kondisi ketika kota-kota baik kota besar maupun kecil yang saling berdekat.

Lima Cara Simpel Nerapin Feng Shui di Rumah!

What is Feng Shui? Kata "feng shui" sebenarnya adalah gabungan dari kata-kata Bahasa Ti.

Shirvano Insight Special Edition 3: Urban Improvement for Humankind

Shirvano Insight Special Edition kembali dalam edisi ke-3 dengan kontribusi dari rekan-rekan Program.

AI dalam Arsitektur: Adaptasi, Kompetisi atau Kolaborasi?

Peran AI yang semakin merambah berbagai macam lini industri kerap kali dipandang sebagai hal yang me.

Are You Tired of Being Tired? Let’s Overcome Burnout!

Pernah ga sih kalian merasakan beberapa gejala kayak gini? Kelelahan yang tidak kunjung hilang.

One Room for Everything: Multi-purpose Space for Sustainability

Dalam beberapa tahun terakhir, kita dihadapkan dengan kondisi yang mendorong kita untuk mengevaluasi.

Leadership 101: Tipe Pemimpin Seperti Apa Kamu?

Kenapa penting untuk tahu tipe pemimpin mana yang cocok dengan kita? Memahami tipe kepemimpinan s.

Green Building: Why It's Important and What to Do

Why Green Building? How Important?   “The built environment is responsible for .