Kontekstual
Kawasan Industri yang terletak pada Kepulauan Riau ini memiliki konektivitas regional yang tinggi dengan pulau-pulau besar di sekitarnya, serta terkoneksi dengan bandar udara internasional maupun nasional di wilayah Indonesia bagian barat, sehingga memberikan keunggulan pada kawasan ini. Aksesibilitas jalur laut pun menjadi salah satu keunggulan karena berada pada zona strategis perdagangan dan pelayaran internasional Kawasan Selat Malaka.
Visioning
Kawasan Industri Kepulauan Riau ini dilengkapi dengan beragam fasilitas yang mutakhir sehingga mampu menunjang visi-visi yang ingin diterapkan. Visi-visi yang akan diterapkan pada kawasan industri ini ialah, Smart Industry, Green, Circular Economy, Resilient, Zero Waste, Green Industrial Development, Water Sensitive Industry, Less Carbon Footprint, Smart Management, Green Area & Conservation, Smart Mobility & Logistics, Water Sensitive Industry, Integrated Port, Biophilic Housing & All in Facilities, Water Treatment, dan Smart Energy.
Progress
Dalam prosesnya, kawasan industri ini telah melalui proses studi kelayakan yang mendalam, dan terdapat tiga konteks yang menjadi perhatian yaitu konteks fisik ruang, konteks lingkungan, dan konteks pengembangan bisnis. Analisis yang mendalam ini telah melewati tiga fase sebelum akhirnya dapat merumuskan konsep dasar pada masterplan ini. Fase tersebut ialah, Phase 1: Physical Identification - Fisik Ruang dan Lingkungan, Phase 2: Legal Analysis - Legalitas dan Peraturan, dan Phase 3: Market Opportunity - Ekonomi dan Bisnis.
Konsep
Terdapat beberapa konsep yang akan diterapkan pada kawasan industri ini dikarenakan banyaknya sektor yang dikembangkan. Konsep pertama adalah Water Sensitive Urban Design + Solar Energy. Konsep ini memungkinkan penataan lingkungan yang responsif terhadap air dengan memaksimalkan pemanfaatan air. Konsep kedua adalah Green Industrial Development. Konsep ini terbentuk dari keterhubungan dan sinergi antara industri, logistik, serta area hijau yang melibatkan banyak aktor memberikan dampak bagi banyak sektor, sehingga menciptakan kawasan industri yang mandiri dan berkelanjutan. Ketiga, ada konsep smart water management, yang menawarkan sistem suplai air yang lebih tangguh dan efisien, mereduksi biaya, serta mendukung konsep keberlanjutan. Keempat, ada konsep circular industries, yang terfokus pada 3R (Reduce, Reuse & Recycle) dari material limbah dengan pemanfaatan teknologi pengolahan material untuk dampak lingkungan yang minimal, dan menjadikan limbah sebagai material bahan baku lainnya. Terakhir ada konsep resilient housing yang merupakan penerapan rumah tangguh dan berdaya dengan memaksimalkan potensi yang ada mulai dari pemanfaatan energi matahari, penampungan air hujan, hingga penerapan cross-ventilation pada bangunan.
Prinsip Desain
Banyaknya sektor yang akan dikembangkan membuat sebuah kombinasi antara unsur-unsur desain yang akhirnya menghasilkan prinsip desain sebagai berikut,