Overview

Lombok mengalami kejadian kelam yang membuat banyak infrastruktur rusak dan memerlukan sebuah perbaikan yang signifikan. Sebuah lembaga keuangan “Baitul Maal Wat Tamwil” mengajak Shirvano untuk menjadi relawan dan membangkitkan ekonomi di Lombok melalui pembangunan kembali area spiritual, yaitu mushola. Terdapat tiga area mushola berbeda yang Shirvano rancang, ada Jeruk Manis, Bangle, dan juga Narmada.

Konsep

Semua mushola ini memiliki konsep yang minimalist dan tahan gempa. Akan tetapi setiap mushola memiliki keunikannya masing-masing. Area Jeruk Manis, hampir keseluruhan dinding dirancang menggunakan roaster agar sirkulasi udara mudah masuk dan keluar. Lalu area Bangle, lahannya yang memanjang dan arah kiblat yang miring membuat desain untuk area ini jauh lebih unik. Mushola dirancang dengan bentuk zig-zag untuk menyamakan arah kiblat dan memaksimalkan area. Terakhir area Narmada, dari ketiga desain, Narmada memiliki desain yang lebih stand-out dan mencolok ketimbang yang lain, yaitu memiliki bentuk segitiga pada setiap sisinya. Untuk zona hanya terbagi dua, yaitu zona shalat dan wudhu. Pembagian zona ini berdasarkan fungsi dari setiap zonanya dan menghindari kontaminasi kotoran yang berada pada area wudhu.

Challenge

Perancangan pembangunan mushola ini mengalami beberapa kendala, diantaranya, lokasi yang jauh, sehingga komunikasi antara perancang dan pelaksana lapangan menjadi tidak intense. Selain itu, anggaran yang terbatas juga membuat perancangan ini harus menghemat segala biaya. Kemampuan dari pekerja lokal juga menjadi halangan yang menghambat, karena pekerja lokal tidak biasa mengerjakan pekerjaan dengan ketelitian tinggi.

Value

Desain waqaf ini diharapkan mampu menghadirkan alternatif yang lebih kreatif dalam membuat sebuah mushola, sehingga mushola yang dihadirkan dapat terlihat berbeda dari biasanya. Selain itu, mushola ini dirancang dengan aspek struktur yang lebih diperkuat untuk mencapai standar gempa.