Hasil: Kawasan ini mencakup 30 kantor, 120 unit hunian, 4 ruang publik, dan 40 kios. Dengan tata ruang berbasis grid dan bangunan yang ditinggikan, desain ini memastikan mobilitas, keberlanjutan, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan Agats.
Deskripsi: Perkembangan pesat di Kabupaten Asmat belum diimbangi dengan perencanaan tata kota yang memadai. Akibatnya, Agats, ibu kota kabupaten, tampak kurang terorganisir, sehingga mengurangi daya tarik dan daya saingnya. Untuk meningkatkan citra kota dan efisiensi pelayanan publik, direncanakan kawasan terpadu yang menggabungkan perkantoran dan perumahan pemerintah di Agats. Desainnya mengusung konsep hijau dan adaptif, disesuaikan dengan kondisi tanah rawa di sepanjang Sungai Aserwets. Tata ruangnya mencakup zonasi penggunaan lahan, jaringan infrastruktur, ruang publik, serta jalur transportasi. Bangunan dirancang dengan struktur yang ditinggikan, terinspirasi dari arsitektur lokal, untuk memastikan ketahanan dan fungsi optimal.